Skip to main content

WAGUB SULSEL BUKA GRAND FINAL PEMILIHAN KELUARGA SAKINAH TELADAN TK. PROV. SULSEL


Makassar, (Humas_Kemenag Soppeng) – Grand Final Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan oleh Bidang Urais dan Penyelenggara Syariah Kanwil Kemenag Prov. Sulsel dibuka secara resmi oleh Wagub Sulsel Ir. H. Agus Arifin Nu’mang MS pada hari Jumat, 22 Juli 2016 di Hotel M Regency Makassar. 

Tampak hadir dalam acara pembukaan, Ka. Kanwil Kemenag Sulsel Drs. H. Abd. Wahid Tahir, M.Ag., Kepala Bidang Urais dan Penyelenggara Syariah Dr. H. Kaswad Sartono, Kepala Biro Mensprit Pemprov Sulsel, Kakan Kemenag Kab/Kota serta Kasi Bimas Islam. 

Dr. H. Kaswad Sartono dalam laporannya menyampaikan bahwa grand final pemilihan keluarga sakinah teladan tingkat prov. sulsel ini diikuti sebanyak 6 pasangan. Masing-masing pasangan adalah Drs. H. Kasniady, M.Pd dan Hj. Nurhalsa dari Kab. Soppeng, Drs. H. Muh. Idris, AN dan Hj. Andi Maseati peserta dari Kabupaten Lutra, pasangan H. Ahmad Dg. Tola dan Hj. Rinning peserta dari Kabupaten Gowa, pasangan H. Udding Dg. Pasang dan Hj. Saenab Dg. Ngasseng peserta dari Kabupaten Maros, pasangan Drs. H. Sukardi, BM dan Hj. Murni Kuruseng, BA peserta dari Kabupaten Sidrap, pasangan Drs. H. Muhammad Daud Paki dan Hj. Kasaming, S.Ag peserta dari Kabupaten Sinjai. 

Wagub Sulsel dalam sambutannya mengatakan bahwa Keluarga merupakan unit terkecil yang penting dalam pembentukan dan pembinaan keluarga sakinah. Keluarga akan membentuk karakter dan berpengaruh kepala lingkungannya, jika karakter itu baik maka akan berpengaruh baik kepada lingkungannya, tetapi sebaliknya jika tidak baik maka akan berpengaruh tidak baik pula pada lingkungannya, karakter itu juga akan berpengaruh luas bahkan akan menjelma menjadi karakter bangsa. Masyarakat yang terbangun dari keluarga-keluarga sakinah adalah masyarakat marhamah yang selanjutnya membentuk bangsa yang baldatun thoyibatun warabbun ghofur. 

Untuk menjadikan keluarga bangsa yang sakinah, maka diperlukan keteladanan, hal ini menjadi penting karena keteladanan akan ditiru, diikuti dan diteladani oleh masyarakat secara luas dan ini akan berdampak baik bagi penciptaan karakter bangsa yang baik ditengah meluasnya pengaruh budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur agama dan akhlakul karimah sebagai efek negatif dari globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini. 

Sementara Ka. Kanwil dalam sambutannya menyebutkan bahwa untuk menjadi keluarga sakinah teladan maka usia pernikahannya harus 30 tahun keatas dan tentunya harus tercatat dan legal dalam artian mempunyai buku nikah, serta harus memenuhi criteria lainnya. Disamping itu Kakanwil berharap agar pasangan keluarga sakinah teladan yang terpilih bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. (afr)

Comments

Popular posts from this blog

Lomba Hias telur meriahkan Peringatan Maulid di Yayasan Pendidikan Lamappapoleonro Soppeng

Watansoppeng, (Humas_Soppeng) – Tradisi menghias telur saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah menjadi kegiatan yang kerap dilakukan oleh masyarakat muslim di Indonesia, bahkan lomba menghias telur pun tak jarang kita jumpai di tengah masyarakat saat peringatan Maulid Rasululullah. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H/2016 M yang diselenggarakan oleh STIMIK Lamappapoleonro pada hari Rabu, 13 Januari 2016 di Gedung Pertemuan Masyarakat Watansoppeng juga dimeriahkan dengan perlombaan hias telur dan pesertanya adalah

DR. H.A.M. AKMAL, S.Ag. M.HI : INI GOLONGAN YANG TIDAK DAPAT AMPUNAN DI HARI RAYA IDUL FITRI

Watansoppeng, (Humas_Kemenag)  – Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Marioriwawo, Dr. H. Andi Muhammad Akmal, S.Ag. M.HI bawakan ceramah pada malam ke 29 bulan suci Ramadhan di Masjid Nurul Qalam Pakkanrebete, Kel. Lalabata Rilau, Kec. Lalabata, Kab. Soppeng, Ahad malam (3/7/2016). Beliau memaparkan materi yang berjudul “Menyambut Idul Fitri” sebagaimana yang diamanahkan oleh panitia masjid Nurul Qalam. Dalam uraiannya, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Marioriwawo ini mengungkapkan bahwa segala amalan yang diperbuat oleh seorang hamba pada bulan Ramadhan baik puasa, ibadah shalat lima waktu, ibadah ritual dan ibadah sosial lainnya akan menjadi penghapus dari segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuatnya. Ramadhan ditempatkan sebagai bulan ke-9, diibaratkan manusia dikandung selama sembilan bulan dan dilahirkan dalam keadaan suci tak ternoda. Seperti itulah gambaran orang yang telah beribadah di bulan Ramadhan bahwa mereka akan bersih dari segala dosa-dosanya. ...

KEPALA KUA LILIRILAU TAMPIL BAWAKAN SAMBUTAN PADA PERINGATAN ISRA MIRAJ PONTREN AS'ADIYAH SENGKANG

Wajo, (Humas_Soppeng) – Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Lilirilau, Kab. Soppeng, H. Andi Muhammad Darwis, S.Ag. M.Ag menghadiri peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad  SAW yang dilaksanakan oleh civitas Madrasah Aliyah Putri Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kab. Wajo, Kamis, 21 April 2016 di Kampus As’adiyah Sengkang. Peringatan Isra’ Mi’raj ini merupakan rangkaian kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Wanita ( LDKW ). Kegiatan yang juga dihadiri Pimpinan Pontren As’adiyah Sengkang, AG. Prof. Dr. KH. Rafi Yunus Maratang, MA selaku pembawa hikmah ini berlangsung dengan meriah dan hikmat. Kepala  KUA  Kec. Lilirilau pada kesempatan itu tampil membawakan sambutan selaku orang tua santri. Ia mengatakan bahwa Pontren As’adiyah merupakan pusat untuk menuntut ilmu. karenanya, beliau berharap agar para santri dan termasuk pula anaknya memanfaatkan waktu dan kampus ini untuk menuntut ilmu dengan tekun dan bersungguh-sungguh. “Hindari dosa kepada kedua orangtua dan gu...