Watansoppeng, (Humas_Kemenag) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng Dr. H. Huzaemah, M.Ag dalam kegiatan Musyawarah Kerja Kepala Madrasah (MKKM)
pada tanggal 04/5/2016 yang lalu menegaskan agar setiap Madrasah Negeri
maupun Swasta di Kabupaten Soppeng menerapkan sistem absensi
fingerprint/sidik jari untuk pendataan absensi kehadiran guru lebih
akurat.
Menindaklanjuti hal tersebut, MTs. DDI
Walimpong yang dinahkodai oleh Mulyadi, S.Ag. M.Pd.I menjadi Madrasah
swasta pertama yang menerapkan sistem absensi fingerprint ini. Terbukti
pada hari Sabtu pagi, 16 Juli 2016 tim Humas Kemenag Soppeng yang
terdiri dari A. Fathurrahman, Muh. Luthfi Aliah dan Staf Seksi
Pendidikan Madrasah, Muhammad Imran menyambangi MTs. DDI Walimpong untuk memprogram mesin tersebut.
Pak
Mul sapaan akrab Kepala Madrasah ini mengatakan bahwa pendataan absensi
kehadiran melalui mesin ceklok ini lebih praktis dan simpel.
“Guru/karyawan dapat langsung mengabsen dan membuktikan kehadirannya
dengan cara menempelkan salah satu jari mereka pada layar/monitor yang
telah tersedia pada mesin absensi maka akurasi pendataan kehadiran pun
akan terjamin” ujarnya. Ia pun
menambahkan bahwa semoga dengan adanya mesin fingerprint ini data lebih
akurat dan disiplin para guru/karyawan lebih baik lagi kedepannya.
Selain MTs. DDI Walimpong, tim Humas Kemenag Soppeng juga bertandang di MTs. DDI Pattojo untuk hal yang sama, sehingga MTs. DDI Pattojo jadi Madrasah kedua yang menerapkan sistem Absensi Fingerprint ini. (afr)
Madrasah swasta di Bone sdh lama pakai ceklok pak
ReplyDelete