Watansoppeng,
(Humas_Soppeng) – Suasana Ramadhan 1437 H sudah mulai menyentuh
relung-relung Qalbu kaum muslimin. Kegembiran akan datangnya bulan yang penuh
dengan ampunan dan kebaikan hampir dirasakan oleh mayoritas kaum muslimin dengan
berlomba-lomba mengisi bulan ramadhan dengan memperbanyak amal ibadah. Bulan
Ramadhan dinamakan sayyidusy syuhur (penghulu semua bulan) dikarenakan Ramadhan
memiliki berbagai keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bulan
lainnya.
Dalam momentum Ramadhan tahun ini, Kementerian
Agama Kab. Soppeng kembali melaksanakan beberapa kegiatan spiritual dan
berisikan kegiatan amaliyah, diantaranya seperti tausiyah atau ceramah agama dan
tadarrus al-Qur’an setelah shalat berjamaah. Kegiatan tausiyah/ceramah agama
dilaksanakan setelah sholat Dzuhur berjama’ah yang dibawakan secara bergantian
oleh para Kepala Seksi dan beberapa pegawai dengan materi berbeda selama satu
bulan ini.
Bertempat di Mushallah Al Ikhlas Kantor Kemenag
Kab. Soppeng pada hari Senin, 06 Juni 2016 setelah sholat dzuhur, Kepala Kantor
Kementerian Agama Kab. Soppeng, Dr. H. Huzaemah, M.Ag membuka kegiatan amaliyah
tersebut. Beliau mengingatkan betapa pentingnya mengisi bulan suci ramadhan
dengan hal-hal yang positif dan mendatangkan pahala. Menurutnya, tujuan kegiatan
ini adalah : Pertama, untuk meningkatkan kuantitas ibadah di bulan suci ramadan.
Kedua, untuk meningkatkan kualitas pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan
dengan bulan ramadan serta menambah wawasan keagamaan.
Harapannya agar melalui kegiatan ini, semoga kita
dapat menjadikan bulan suci ramadhan sebagai wahana untuk meningkatkan iman dan
taqwa kepada Allah SWT. “Dengan peningkatan amaliyah di
bulan suci ramadhan diharapkan memacu kita untuk dapat terus meningkatkan
produktifitas kerja” ujarnya.
Tak hanya itu, H. Huzaemah juga mengatakan bahwa
terkait dengan aliran Naqsabandiyah Aminiyah yang ada di Gelleng’e, Desa Bulu’e,
Kec. Marioriawa, maka diharapkan agar seluruh jajaran Kementerian Agama termasuk
Penyuluh Agama Islam bisa berperan aktif memberikan pembinaan untuk
mengantisipasi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh aliran tersebut selama
belum ada legalitas dari Pemerintah Daerah.
Diakhir tausiyahnya, beliau menegaskan bahwa
jadwal Imsakiyah yang berlaku adalah sesuai jadwal yang diedarkan oleh Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulsel melalui Kemenag Kabupaten/Kota yang
selanjutnya akan dibagikan kepada setiap masjid. (afr)
Comments
Post a Comment