Watansoppeng
- Sore ini
seperti biasa setelah pulang Kantor saya duduk sambil mencari informasi kepada
teman - teman untuk menanyakan kegiatan bernuansa agama islam yang bisa saya
liput untuk tulisan blog saya. Tepatnya pada pukul 18.20 WITA, saya mendengar
suara seorang anak laki-laki yang tengah mengumandangkan adzan shalat magrib
dengan indah dan merdu, kemudian dia Iqamah dan melaksanakan shalat Magrib
dengan suara yang besar. Saat itu, dia membaca surah Al Fatihah dan Al Kaafirun
bak seorang imam yang sedang memimpin shalat berjamaah di masjid.
Betapa
terharunya, ternyata yang saya dengar adalah suara keponakan saya yang bernama “Muhammad
Dzurrifqi Najib” yang usianya baru 6 tahun 7 hari. Yang membuat saya berdecak
kagum adalah dia melaksanakan shalat magrib dengan serius dan membaca surah
dengan suara yang lantang dan fasih, setelah selesai shalat dia pun langsung
berdzikir dan memanjatkan doa kepada Allah swt. Maha besar Allah dengan segala
kekuasaannya.
Saat
itu, saya menghampirinya dan menanyakan apa cita-cita mu? Dia menjawab “saya
ingin menjadi penghafal Al Quran dan menjadi Imam di Masjidil Haram Mekkah”
sontak saya mengaminkan cita-cita yang mulia itu. Putra dari pasangan KM.
Muthaillah, S.Pd.I. M.Pd.I dan Andi Nurul Hikmah, S.Pd.I ini akrab disapa Rifqi
dan sementara menimba ilmu di Play Group Sumpang Bila, Jl. Merdeka, Kab.
Soppeng.
Muthaillah
yang notabane adalah Penyuluh Agama Islam di KUA Kecamatan Lalabata sekaligus
Pembina Pondok Pesantren Yasrib Lapajung Kab. Soppeng dan Nurul seorang Guru
Agama Islam di SDN 22 Jera’e mengaku tidak pernah melakukan pembinaan khusus
kepada putranya untuk membaca Al Qur’an dan menghafalnya. “Awalnya Rifqi hanya sering
mendengar para santri Pontren Yasrib saat mengaji atau menghafal, kemudian
sedikit-sedikit dia ikut melafalkannya juga, inilah berkah dari Pesantren” ujar
Nurul.
Sampai
saat ini, Rifqi sudah menghafal beberapa surah dalam Juz Amma, diantaranya Al
Fatihah, Al Kaafirun, Al Lahab, Ayatul Kursi, Al Ikhlas, Al Kautsar, Al Falaq,
An Nas dan Al Ashr. Selain itu, dia juga bisa mengumandangkan adzan dan iqamah
dengan suara yang lantang disertai cengkok khasnya. Saat ini dia tengah belajar
untuk Tilawah (Melafazkan Ayat Al Qur’an dengan Lagu) dan dia hanya belajar
dengan cara mendengarkan rekaman dari HP ayahnya tanpa pernah diperintahkan. Yang
membuat saya tambah kagum dan bangga lagi, ternyata dia juga sudah pandai
berceramah layaknya seorang ustadz/da’i yang profesional.
Semoga
kisah bocah umur 6 tahun ini menjadi teguran bahkan bisa menggugah iman kita,
serta memberikan motivasi bahwa seorang anak kecil saja bisa membaca dan
menghafal Al Qur’an, karena tak jarang kita temui seorang yang umurnya sudah
40-50 tahun tidak bisa melafazkan surah Al Fatihah.
Saya
menulis dan membagikan kisah ini bukan karena ingin membanggakan keponakan
saya, tapi kisah ini saya jadikan sebagai teguran dan pelajaran yang berharga. Mari
kita bersama-sama mengambil pelajaran dari kisah ini untuk senantiasa
mendekatkan diri kepada Allah dan melaksanakan segala perintahnya. Wassalam..
Foto ini diambil saat peringatan HAUL Anre Gurutta KH. Daud Ismail di Pondok Pesantren Yasrib Lapajung Kab. Soppeng.
Comments
Post a Comment