Masewali, (Humas_Soppeng)
– Kegiatan keagamaan antara magrib dan Isya di Kabupaten Soppeng kian
semarak dari tingkat Kecamatan sampai ke tingkat Kabupaten. Hal ini di
back up oleh para penyuluh agama, baik fungsional maupun honorer yang
tergabung dalam LP2A (Lembaga Pendidikan Pengamalan Agama Islam). Di
Kecamatan Lalabata, salah satu kegiatannya, adalah Magrib Mengaji pada
setiap malam kamis, yang berpindah tempat dari satu
mesjid ke mesjid
yang lain.
Bertempat di Mesjid Rabiah
Adawiyah, Lingkungan Masewali Kel. Botto, dilaksanakan acara Magrib
mengaji yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi Muhammad saw pada hari rabu
petang, 13 Januari 2016.
Kegiatan
ini dihadiri Prof. Dr. H. Darussalam Syamsuddin, MA., sebagai pembawa
hikmah, Three Kepala Kua Kecamatan, H. Musriadi, MH (Lalabata), Dr. H.
A. Muh. Akmal, MH.I, (Marioriwawo) dan H. A. Muh. Darwis, M.Ag
(Lilirilau), Pendiri Masjid Dr. Hj. A. Adawiah, MM. Penyuluh Fungsional
Ernawati S.Ag dan Aszriana AB, S.Ag., M.Pd.I, Para penyuluh agama,
pengurus mesjid, dan Majelis Taklim. Acara ini diawali dengan shalat
Magrib Berjamaah yang dipimpin oleh Ust. A. Akmal dan dilanjutkan dengan
pembacaan ayat suci Al-qur’an oleh Hendra Wirawan, S.Pd.I penyuluh
agama Kua Lalabata.
Dalam sambutannya, pak Kua Lalabata merasa bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran seorang guru besar UIN
Aluddin untuk memberikan pencerahan, ini adalah suatu kenikmatan yang
patut disyukuri. Lebih lanjut, beliau mengingatkan kepada para penyuluh
agama untuk mewaspadai dan mendeteksi aliran atau paham yang menyimpang.
Berdasarkan info yang ada, bahwa eksis lagi organisasi Gafatar (Gerakan
Fajar Nusantara) yang meresahkan, kata Kepala KUA Teladan 1 Tingkat Sul-Sel tahun 2014 ini.
Dalam
uraian hikmahnya, disampaikan bahwa acara maulid ini sebagai tanda
ekspresi kecintaan kepada Rasulullah saw. Berdasarkan hadis yang
maknanya, siapa yang cinta kepada seseorang, pasti sering menyebut
namanya. Kita beragama dengan baik, melalui contoh dari Rasulullah saw.
Indikasi lain, cinta Rasul adalah dengan memperbanyak salawat kepadanya.
Orang
mukmin yang baik ialah yang saleh ritualnya, demikian pula saleh
sosialnya. Mari kita tebar dan tanam kebaikan, karena hakikatnya akan
kembali kebaikannya kepada pelakunya. Demikian pula sebaliknya.
Jadikanlah diri kita sumber kebaikan bagi orang lain, urai Dekan
Fakultas Syariah & Hukum UIN Alauddin Makassar ini. Kegiatan ini diakhiri dengan doa oleh Prof. Dr. H. Darussalam Syamsuddin, MA. (A.akm/afr)
Comments
Post a Comment