Barata, (Humas_Soppeng) – Hal tersebut
disampaikan kepala Kemenag Soppeng, yang diwakili Kepala Kua
Marioriwawo, Dr.H.Andi Muhammad Akmal, S.Ag.M.HI. dalam sambutannya pada
acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. oleh Pontren Yasrib bekerja
sama Pengurus Masjid Amanaturraiyyah di Barata, Desa Mario Riaja,
Kec.Marioriwawo, Rabu Malam, 6 Januari 2015.
Lanjut
pak Kua, bahwa saat ini, lagi zamannya memasukkan anak di Pesantren.
Eksistennsi Pesantren adalah kebutuhan. Ada tiga hal yang terkait dengan
pendidikan anak, orang tua di rumah tangga, guru di sekolah dan
masyarakat di lingkungan, Nah sementara di Pesantren, sudah terhimpun
semua. Pesantren adalah benteng terakhir umat Islam
, tempat membina dan melahirkan kader penegak syariah dalam membangun kehidupan dan peradaban.
, tempat membina dan melahirkan kader penegak syariah dalam membangun kehidupan dan peradaban.
“Belajarlah dengan tekun,
milikilah keikhlasan, hormati para pembina pontren serta jagalah
akhlakul karimah, kelak kalian akan bermanfaat bagi sesama, bukankah
manusia yang terbaik adalah orang yang banyak manfaatnya kepada orang
lain” pesan alumni Pontren DDI Mangkoso ini kepada para santri santriwan yang hadir.
Hadir Ust.Nurdin Martang, S.Ag (Muballig Wajo) sebagai pembawa hikmah maulid, A.Marsudi Angg.DPRD Soppeng, H.Taslim Basri Daud, Lc (Pimp.Pontren Yasrib), Keluarga Bupati terpilih, Kades dan BPD Mario Riaja, Majelis Taklim, tokoh masyarakat, para pembina dan santri Pontren Yasrib Lapajung.
Ust.Nurdin
menyampaikan latar belakang diutusnya Muhammad saw sebagai Rasul. Bahwa
kondisi masyarakat Arab dalam keadaan jahiliyah. Kejahiliaannya karena
mereka tidak mau menerima kebenaran. Namun Rasulullah saw, berdakwah
dengan sabar, tak kenal lelah untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan
menuju cahaya Islam. Rasul saw mengangkat derajat perempuan, hanya saja
saat ini terkadang, perempuan sendiri yang menghinakan dirinya, dengan
jauh dari ajaran agama. Misalnya, dalam pergaulan dan berpakaian yang
tidak islami.
Teladanilah sifat
Rasulullah saw karena akhlak nabi Muhammad adalah Al qur’an. “Kaana
khuluquhu Al qur’an”. Pelajarilah Alqur’an, kaji makna, pahami
intisarinya dan yang penting amalkan dalan kehidupan sehari hari, maka
pasti anda akan selamat, kunci pembina Pontren As’adiyah ini.
Dalam
Acara ini dijadikan wahana sosialisasi kepada masyarakat atas
pembinaannya selama ini kepada anak didik. Faktanya, dapat disaksikan
kemampuan santri dalam memanej acara, sebagai protokol dan pidato dalam
tiga bahasa, pembacaan sirah Rasulullah saw.,pementasan drama religi,
dan sebagai qari’ dan qariah. Hal tersebut disambut antusias oleh
masyarakat yang hadir.(afr)
Comments
Post a Comment